Rabu, 14 Desember 2011

HEAVEN IS NEAR US (NO THIS IS NOT ABOUT A RELIGION SHIT OR A SELF HELP METHOD TO FAKE MAKE YOU FEEL BETTER...THIS IS AN EXPERINCE)



How many of you have fantasize about being in a world like heaven like pandora in avatar or a lost land like those middle ages adventure books? Wishing you can escape from your regular hell zombie capitalist-communistic life. Let me tell you a secret, i do to

I’m not going to make this heavy, but i cant help myself being to overly informative...so let me tell you that when i was a kid i spent almost all my time reading books and watching movies filled with beautiful sightings and wonderful ideas, i can never imagine why human could be this way in reality. I dont know how people could be so difficult to tell the truth or not do bad things until i experience it myself. Those authors are secretly telling their secret desire that they want their world like that. It is their cry for help.

Do you think twilight would be that sensational if it wasnt that thought provoking to women. Men may think that women are bitches, only know how to spend money and be clingy or overly sensitive but they still treat us like crap. If not we wouldnt be fantasizing about a creature that have silly fangs because people who are good looking and muscels are a lot out there (too bad some may stereotype as gay). But still the statistic has shows that women still being treated as the lower sex and almost everyone agrees.

So back to pandora planet. Its all basically earth. Google raja ampat if you dont belief, check out the “paradise” in my country indonesia. I’ve got a beautiful paddy field in front of my house, a clear stream and  the beach is a 10 minutes walk. I’m not rich neither do my neighbors around me but people dont realize what kind of beauty around them. Instead the goal of most people now is just money. All want a piece of the “american dream” living in a suburban house which has not change in the past few centuries. How are we different from bees or bugs in colonies, they have advance community systems just like ours architectures and even specific interiors for their homes but they slowly develop and changes their forms, the bees nests still similar, yet our houses is still boxes. Ironic isnt it?

They said that leadership systems are now very mutual and beneficial for both sides, democracy replacing monarchy yet still people on top are corrupt until now. What a usless life to live. We are occupied by other people priorities (no matter how much i said that, i never get tired)that we never realize the pandora around us.


UNFINISH

Minggu, 11 Desember 2011

life in the real world

"there is no good or evil, there is only power"

the voice of Lord Voldemort keeps hissing in my head through my confusion. i'm now in a state of an unstable crisis, when again my self doubts are rising my tension. all this time i thought being in good path was enough to fullfill my life, a thing that seems so simple i always question why everybody else were distracted. but now the trust i had for other people including my parents slowly fuse towards this complications that even i cant describe in words.

surely you would think that i'm immature, yes i am that naive because i was and still am ghoulishly unaware of my surroundings. I was that people who isolated themselves in this little comfort space and developing ideals, too much of thought provoking principles and hoping someday i could bring that forward and wowed everybody in the world. the target to be a game changer, to make a difference in the world seems so cliche yet everybody have the same dreams and goals. Those philosophy bullshit about changing ourselves as an individual first keeps nagging and nagging, because people the world doesnt work that way

many people are entitled to change history and has been a part of it, if we search back through our books they are bogus. we were jolted by their names and their notorious exciting stories that sometimes the truth got out of hand. even our holly books seems manipulative and unpromising enough to be our guide for our greater good. those people who are great now in the present went through many ways to reach the "top" and i can guarantee you that none of them pick sides because all they need is an upgrade of power.

Though i belief so much in karma and it will tail me around like smokes in flames, the worst part of life that human doesnt really consider it. we remember good when we're miserable and we forget them the instant we are trying or so close to that top that we sort on priorities ONLY to ours. In my opinion it's not a sin to focus of a personal importance, heck it's our life, but when our actions friction with another we dont know what to expect.

to be continued   

Kamis, 08 Desember 2011

Bayangkan ini :


Diberapa legenda dan sejarah india, orang jaman dulu bisa terbang dan menguasai elemen elemen selayaknya kartun avatar the legend of aang. Ini merupakan teori yang cukup mungkin karena kekuatan manusia yang terkuat adalah pikiran kita. Dan manusia telah umum dikenal hanya menggunakan sebagian kecil dari kemampuan otaknya, dan mungkin selebihnya kita tidak tahu bagaimana kemampuan manusia yang sebenarnya. Hanya berberapa orang saja yang memiliki kelebihan mental dan itupun sulit dijangkau oleh hard science namun kita sudah berusaha untuk mencapai kesana.

Seiring dengan perkembangan jaman, manusia semakin terhanyut oleh manusia lain, membiarkan dirinya dibatasi oleh orang-orang tertentu dan mengikuti paham-pahamnya. Saya tidak berusaha mengecilkan agama, namun jelas peran sosialnya cukup mengorganisir manusia menjadi homogen dan terkadang tidak memiliki pendirian. Industrialisme membuat manusia semakin parah menjadi budak yang memang sudah sejadi-jadinya smenjak adanya pemimpin-pemimpin dari kuasa tuhan dst. Manusia menjadi terobsesi pada hal-hal tertentu terutama uang yang hanya merupakan alat penukaran dan disanalah prioritas dan pemikiran manusia semakin sempit dan semakin sulit untuk menerima segala kemungkinan, dan mengulangi sains yang jelas-jelas sudah ada sebelumnya  namun karena agama dan komunitas-komunitas tertentu terlalu mengatur pemahaman kita tentang hidup.

Saya percaya dengan realita kita untuk mengatur hidup sejajar dengan idealisme kita, anything is possible. Namun kita terlalu takut untuk bermimpi sehingga seperti ada batas antara pikiran kita dengan apa yang didepan kita. Lucunya sekarang, orang-orang mulai menggali lagi cara untuk menggapai idealisme tersebut kedalam suatu realita dengan membuat suatu dimensinya tersendiri dengan menggunakan teknologi. Ya jelas internet. Disana orang mampu menjadi siapapun dan apapun. Jika sesuai dengan peninjauan steve jobs atau orang-orang bervisis lainnya kemungkinan dunia media akan mampu menguasai realita kita yang sudah ada dan dunia internetlah yang menjadi realita kita. Sekarang tidak ada batas lagi antara yang mana yang nyata atau salah. Ini sungguh mengingatkan saya dengan satu episode twilight zone “dreams for sale” dimana mengambil tempat dimasa depan, ketika manusia semua zombie pekerja (lebih parah dengan sekarang) dan hiburan mereka atau jeda mereka adalah masuk ke dunia mimpi yang di bisniskan. Disana mimpi mereka merupakan hal-hal yang sederhana seperti sekarang, keluarga kecil yang bahagia, mungkin keluar dari keadaan mereka yang sebenarnya, namun mereka lama-lama terhanyut kedalam mimpi itu dan pikirannya menjadi berantakan. Ada satu wanita yang memilih kedunia itu dan akhirnya meninggal dunia.

Di saat sekarang sudah banyak terbukti remaja-remaja meninggal dunia karena terlalu banyak bermain game dan juga yang bunuh diri karena tak tahan dengan realita yang ada. Mereka lebih memilih masuk kedalam media dan mencari kebahagiaan yang animatif ataupun artificial buatan), lama kelamaan kita merasakan bahwa batas realita dan dunia artificial (internet atau media lain) begitu vague (tidak jelas) karena mereka terus memprovokasi kita, merayu-rayu kita. Atau apakah memang orang orang sekarang yang berada dalam realita kita begitu kejam, memperbudak kita dengan norma-normanya yang tidak masuk akal, kapitalis yang ujung-ujungnya sosialis, berusaha mewadahkan kita kedalam kotak-kotak dan segalanya instan tapi hambar. Sehingga kita semua larut kedalam pilihan yang begitu berantakan, mungkin jika kita tidak berada ditengah-tengah adu domba kepentingan antar kuasa (baik negara, politik agama dalam masyarakat) kita mampu mencari kebahagiaan yang nyata dan juga menjadi tuhan atas diri dan hidup kita.

Selasa, 06 Desember 2011

the devil is within me

the devil is inside me
it's been reaping to my body
whispers soft words of illusion
wanting me to let go

pondering around through my room, my space
as smoke follows fire with no escape

the devil is with in me
infecting my soul with it's promise and wishes
the dream it created, oh how beautiful, my desire
i am hypnotize through it's trance
repeating and repeating being a slave for it's promise

sudden pleasure strike and is hard to let go
the love it's given is unbereable

the devil sorrounding me
telling me to let go of this body
let go of this life, it said
let go of all you have
this time should be about you

no one in this world can fullfill your fairness
they are all swept with greed and THEIR priorities
they want you to be miserable, they are grey patch
hypocrite to their senses,
clueless if they even work for for god

at least when you're with me you chose your sides
and even closer to god

then the devil took my soul

Sabtu, 03 Desember 2011

song for losers


i have a track record in always being a loser, in a prospect of failing and always having the worst luck ever. fuck when i wrote this is because i was this close in being the candidate of the world school debate championship, and i lost because of political reasons. i always land up to a major critical spot where being an underdog is my my everyday life. so this song is for you who feel like a loser and need to express themselves in a better way

this song is special because it has 7 syllables in every line and it always makes me feel better when i'm down. please skip the intro if you must...i know i look really ugly

here are the lyrics

reff
If you ralize your mistake
and your victory just fake
then you might hold on your sake
coz i'll destroy you i'll brake

If you look up in the air
then you might see me up there
where i'm the star i'm so fair

(i)
when the sun rising for me
all the days supporting me
and the world is just me
i can reach my destiny
(ii)
when your life is going down
when your smiles turns into frown
and our fate has turn around
it's the dread that you will found

back to reff

this song was written in the middle of my quarter life crisis. it's actually just a simple shallow way to express myself about how i feel towards my parents. i know right...?

Kamis, 01 Desember 2011

Ode : the perfect suicidal note



I wish to disappear
Releasing all this fear
Without the world to tear
Hoping new will come near

For one can not escape
The true mark of fate
Dangling towards one’s grace

What? What is it that i worry?
Everything, everything that i sorry

there no better tomorrow
Time can not releaved all this sorrow

I begged a better way to say goodbye
Though you may all question why

But i hope this would not burden you
This would not hurt you
This would not kept you away
To lead your life into a better day

Selasa, 31 Mei 2011

Pluralism and Consequences

WARNING : this content consist of racism, religion, cast and clan so please if you're very sensitive about this dont read this article, but i assure you, i mean no harm or violating anyone's image or reputation...this are just thoughts that may critically evaluated...later.

Intro 
this all began when i was chatting with my old friend she was chinese and apply for a private university that consist..as you may guess mostly chinese. But i never thought of any racism in me, since we were that close of a friends since middle school and because summer vacation is coming out, i asked her if we could hang out together. I never expected her to want to have a double date, but since i'm not in any relationship i joked her to find me in her campus. Well, that was when things became serious. she said, there wasnt many hindu students back there nor balinese (because i'm hindu and balinese). I was a bit suprise though, because i obviously know that there are few even none of hindu or balinese in her campus...it was a chinese-an university. I was more interested to get a date from a briliant chinese guy, since i'm not too fond of balinese guys anyway. My friend said that the guys in there, nade a pretty big deal about racism and religion. that's why, when she was one of me, thinking that there was no boundries in love and that we should accept people for the way they are, now since dating this chinese guy, race and religion became more important. and she didnt even stop to that, she said that being a "girl" should have certain quality so that men will attracted to them. and then she began blabbinng about costum, culture and gender...oh boy.

CHINESE

 First, I for one should realize this would come, because three times loosing a motion debate about "interacial,intereligion marriage" in competitions and i was the side of agreeing with it, should be cold water in my sleep. and even when my country do not allow this kind of marriage to happen so a lot of people especially celebrities go ou to foreign countries (mostly australia) to get married, my head is still floating in an idealistic world filled with peace."why not share?", "if you cant decide which side of religion your family wan to be , why not keep both and live alongside"...well all of it became bullshit to the practice! the fact is that my countries consists in so many race, clans, religion and even the religions have clans, caste yadda yadda yadda. But it's construction is not as liberal as US for that matter, because we are still tied on so many custom and culture.

and if that isnt bad  enough, the intervention of other countries that invading this land is just too much of a conflict. I know chinese have been wondering around in almost every countries in the earth, because a lot of people cant stand the in-humanity of the government there and it's like hell right? and for centuries our countries has become their escape to bring a new future for their life. to be honest our people really appreciate their existance in our country, they share a lot of their treasures to us, like culinary, art, medicine and so on. and a lot has adapt with our own culture. But lately things has change as more and more of them come to our country, and as our president forbid them to work for the government (eventhough now has changed), but still most of them owned shops and companies. and like the other community of china town, there is gap between them and others. they became their own community, still using their natural language and culture. Now I have no problems in seeing that they will always look back to their ancesstors, that's cool. But give us some slack please. I mean building private school which consist in mostly them, and even though they classify it as a religion school and anyone can get in there, but there are still discrimination. And most of them dont allow their children to marry anyone outside their race and religion so they keep their environment free from other races. Maybe not every chinese family are like this, but most of them are seemingly like this.

I know, there are a lot of discrimination that my people has caused for them, especially the conflict in 1998. but surely they should remember that this is their sanctuary, their escape from the land that never really wanted them and now became their home. so they should respect their home and the people in it no matter how harsh the condition is. It's not really hard to prove yourself as time goes by, but in a way that i personally feel right now, they are just a bunch of missionary pirate that try to take over this countries so that they could be the majority of their race. Why do they have to married the same race and even religion to produced alot of children, while in their original countries they only can have one? and why do they have to get so many trash products back from their country and still loyal to them, while here owe us that much? I know this get can get a little complex as they play a major role in our economy, but the social views are still too much to handle.

Interference of Chinese is only one thing, but their is one major monster that seem to tear my countries apart and made it famous for it. ISLAM . well we all learn that Islam played a major role in our history and what has become our country now. But the fact is we are aware that we're still "bhinneka tunggal ika" (unity in diversity) and a most of us and almost all of us very much embrace it. Though people might not know much about the cruel missionary of religions especially islam to our country and how it's affecting our people. But now even in this modern world people keep doing missionary to our people considering their poor condition so they wouldnt have much to turn to. You all might notice the terrorism that happen to our country, those arent merely vicious attacks of our people but it's thought and clearly because of the dogma from people from certain clans in the middle east.

ISLAM

I notice as i was moving to Jakarta there was a lot of Muslim schools and community that was beyond necessary. I quickly realize that there was so many people that are poor and have little guidance in education so they turn to religion instead, because its cheap and providing for them. but a lot of Arabians (maybe not to proper to call it) funded those school, and as if they just doing it for charity for our well-being, its impossible for them to not have a "catch". If their objectives are making more troops for Islam missionary like i read in some muslim books, where some of those students are shipped to Cairo or other middle east countries to learn about their religion, well I'm totally not okay with the idea, but i know it can be even worse. Some of the middle east interference cause a lot of anarchy and terrorism through out our country. it's not too surprising, since they even made a group of specialist and analist to watch over it, but its no doubt this is the cause of our country gaining the name as "the terrorists' nest".

Our people are too poor and less concerned about "changing the world" because it's hard enough for them to feed themselves and their countries. so there must been some hands that have been messing their heads up. And it didnt stop just that, it seems that our people head's got so messed up that we began to change ideology. Now it doesnt feel much like unity in diversity, because most of us obviously are muslim and mosque or muslim become more and more and SPROUTING! Lately there are some association that vocally promote a motion "there is NO reason for our country to NOT BE A MUSLIM  country, because obviously we are mostly muslim". and since the americans invaded middle east and israel are very strong on their attacks to palestine, there has been a wave of hatred in my country for the west and the jews. There're been even so much stupidity about their views of muslim compared to others that i wouldnt even mention it (well usually from the anger that is caused by people's negative image of islam).

so then again i have to say to some of people that cause interference to our country to kindly reconsidered that even though it may bring some positive effects like bringing new things and simply nurturing our people with your treasures, but on the other side some social defects are just unpredictable.  in one hand people love to share what they have and other may or may not accepted it. but in the other hand there are still a desire to do missionary or take some dominant step avoiding being a minority.

Pluralism and Consequences

so what does that have to do with the title pluralism and consequences? well basically everything. I just simply think that, we are now living in a global world, we are not separated by distance anymore so we became aware of our differences. Everything today is a mixed up. I could enjoy eating western food enjoying western products even though I'm not in the west. and i have a lot of friends that are Chinese, Muslims, Americans and so on, we had lived to that to realize our differences and i know there will always be competitions, rivalry and conflict among us. But from what i see now people are trying to get domination instead of gratification, trying to change the world by going to the sidelines to make a change in the world and getting the world to be what they wanted to be. So there's no point of pluralism at all if you want us to be the same or always following what you want. I mean if you want to live in this world you have to accept the state of others, or else don't live in it. Live in your own community or patronizing others to follow you...well that's no fun...

To my friend that i was chatting with, I just said, I'm not going to find anybody serious yet (since people views about themselves nowadays in my country are much too shallow).

Maybe i'll just date a more universal person...    


   

 

UI : Green Campus or Waste-d Campus

Intro
saya ga tau berapa banyak dari kalian yang baca artikel dari yahoo tahun lalu yang menyatakan kampus UI kita tercinta ini memiliki ranking keberapa gitu didunia, sebagai kampus yang paling green sedunia. Jujur aja kalo saya sih tertawa membacanya, dan juga sebagai kampus yang diakui, karena saya tahu semenjak melihat kampus ini pertama kalinya dan menjalankan OKK (ospek kampus) yang sok sok greenpeace (sampai nametag kita berbentuk daun) semuanya hanya bombardir politik. semua orang tahu kalo kampus ini terletak didaerah depok yang sangat hijau (pada awalnya sebelum urbanisasi) dan tanah disini sudah dari dulu terkenal sangat subur (walaupun merah sama seperti tanah dijakarta). apalagi ditambah predikat depok sebagai kota petir dunia, tidak heran jika cuaca disini selalu hujan dan mendung dan yang terpenting kelembaban yang tinggi sehingga mempengaruhi kesuburan tanah. jadi "rumaor has it" katanya menanam apa saja ditanah ini bakal mudah dan hidup.

semua orang ketika melihat kampus ini pasti terpukau oleh suasana yang begitu hijau dan seperti dalam cerita alice dan wonderland, karena bertolak dengan suasana jakarta dan kota depok pada umumnya. kalaupun ironi belum cukup disana, ketika saya melihat perkampungan dipinggir kampus UI saya melihat suasana yang lebih miris lagi. di keluarahan-kelurahan kampung disana, begitu sempit dan tidak layak, karena semuanya padat dan hampir tidak ada pepohonan disana. semuanya disemen sehingga udaranya selalu panas dan ketika hujan lebat pun tidak jarang banjir. Konon orang-orang yang tinggal di perkampungan itu merupakan orang-orang betawi yang "diusir" dari pemukimannya dihutan yang kini bisa ditebak adalah UI sendiri.  (terlalu banyak baca kaskus!).

bisa dikatakan sewaktu anda dan orang tua anda juga ikut silau dengan gerakan green campus waktu melihat bis yang dipenuhi kata-kata murahan atau promosi spekun atau mungkin melihat OKK bahkan mendengar ceramah dari orang kampus tentang bagaimana kampus ini peduli lingkungan; saya sudah siap MENGGALI SOME DIRT!!! karena saya tahu selalu ada sesuatu yang gelap yang menarik dalam suatu institusi yang perlu diungkapkan ke publik. kemungkinan saya akan menambah series dari argumen-ergumen saya nantinya, setelah melakukan berberapa survey observasi lagi dan bahkan wawancare. Insting menjadi seorang Carrie Bradshaw ON

Insiden Sepeda Kuning

semester pertama saya berada dalam kampus ini saya memiliki dosen MPKT (matakuliah presentasi, penulisan dan teori) yang sangat aktifa dalam issue-issue dikampus. saya tidak ingat awal pembicaraannya mengenai speku (sepeda kuning), ya kemungkinan besar ingin mengungkapkan kebobrokan institusi bla bla dsb. saya pada mulanya menanggapi issue spekun seperti orang lain yang baru masuk kekampus ini, namun saya sih memiliiki pemikiran yang idealis, bahwa spekun itu memberi kita akses kemudahan transportasi dan rekreasi sekaligus sebagai salah satu fasilitas untuk mempromosikan kampus yang "ramah lingkungan". namun seharusnya saya tahu lebih baik, ketika melihat jadwal spekun hanya sampai hari jumat sehingga tidak mungkin untuk sarana rekreasi. dan fakta bahwa orang indonesia tidak bisa memelihara fasilitas umumnya sehingga harus dijaga oleh banyak orang. terakhir adalah yang saya seharusnya menyadari dari awal bahwa seramai apapun bus yang ditumpangi, orang orang selalu memilih bus. saya hanya merasa spekun itu laris, karena ketika saya menumpanginya sudah selalu habis padahal wajar lah itu sewaktu mahaisiwa baru berbondong-bondong ingin mencoba. selanjutnya apa yang dibahas oleh dosenku sebenarnya adalah mengenai jalur sepeda yang memakan banyak biaya. ya jelas bisa dilihat, jalur yang seperti trotoar yang kebesaran walaupun sebenarnya trotoar di pinggiran jalur UI saja kekurangan.

Dosen saya ber-sarkasme bahwa lebih baik bangun asrama itu setiap hari dibandingkan membuat jalur sepeda atau mengadakan sepeda kuning di kampus. karena berapa banyak orang sih yang bersepeda kekampus. Hmm itu benar. dan sepeda-sepeda itu kebanyakan menganggur. hmm itu benar. Wasteful! (ini saya buat sendiri). Hmm itu benar. belum lagi uang kami yang dibuang-buang untuk orang-orang yang membuang-buang waktunya untuk kerja menunggui post sepeda setiap hari. sering sekali saya melihat mereka ketiduran, dan kebosanan menunggui orang-orang yang ingin bersepeda, tapi oang-orang pada buru-buru kekampus sehingga mereka memilih bus atau ojek (karena jelas lebih cepat dan tidak melelahkan). lebih wastefulnya lagi karena hari sabtu minggu spekun ditutup padahal mungkin akan banyak orang yang menggunakannya untuk berolahraga atau berekreasi di hari libur sewaktu mahasiswa sempat bersepeda.
dosen saya juga sempat menyatakan sesuatu mengenai paradigma kampus kita, dimana orang-orang yang memiliki perekonomian bawah sering minder ketika melihat keadaan kampus ini yang begitu hijau dan mewah (padahal perlu banget jasa arsitek landscape yang bagus dan gedung-gedungnya yang homogen just plain ugly!). sehingga mungkin jika dibangun asrama lagi orang akan tidak takut memasuki kampus ini.

PEMBANGUNAN VS POHON

kemudian masalah pembangunan, saya tidak begitu tau masalahnya seperti apa dan saya memang tidak berhak mengkritisi jika itu memang dianggap perlu oleh institusi ya wajar. hanya saja kami pun merasa berberapa akibatnya yang tidak sesuai dengan aliran uang yang saya bayar (saya bayarnya full mmmph!). mulai dari gedung EC ( Engineering Center, gedung futuristik untuk kelas-kelas anak teknik di UI)yang walaupun sudah digunakan menjadi tempat syuting sinetron., semuanya sudah mulai terkelupas, dari cat hingga semen temboknya yang cukup menjijikan. overall saya pikir teknik sangat menjijikan mungkin karena arsiteknya atau maintainancenya, maksud saya walaupun gedung-gedung disetiap fakultas homogennya mengerikan (karena sama semua dan saya tahu karena a-certain-someone-that-i'm not-fond of), paling tidak fakultas lain seperti FE dan bahkan FIB tatananya jauh lebih rapi dan layak.

kembali ke EC dimana kebanyakan kelasnya yang digunakan oleh kelas internasional atau pertukaran pelajar, yang jumlahnya JELAS SEDIKIT! membuat EC seperti gedung hantu yang kebanyakan selalu sepi terkunci atau digunakan orang-orang yang bekerja disana maupun tukang-tukang untuk tidur siang atau bermain kartu. nyatanya kalo saya melihatnya dari mata awam, EC itu WASTE dan hanya bentuknya saja (yang futuristic) yang digunakan kembali lagi untuk politik dan cover meraih wibawa hahahaha. walaupun mungkin kebanyakan orang-orang dari universitas yang menyatakan " Oh Tidak...anda keliru ini dibangun, ini dibuat, karena ini ini ini alasan ini ini ini" ...hmm...sebenarnya yang terpenting bagi orang itu sangat jarang mengena kepada hal-hal  kontekstual namun yang langsung berakibat pada dirinya dalam jangka panjang. kenyataannya misalnya dalam karya arsitektur, orang-orang akan jarang peduli terhadap makna atau konteks yang berada dibelakanng konsep suatu gedung (karena jika diinformasikan sekalipun orang orang hanya akan bereaksi "ohh keren" tapi itu pun hanya sekali). sehingga lupakan saja jika kamu ingin orang mengerti tentang pembangunan yang dilakukan yang terpenting adalah effektivitasnya secara objektif dan dipermukaan.

pembangunan dimana-mana juga menjadikan kampus ini semakin kekurangan pohon. lihat saja disekeliling anda seperti gedung vokasi yang sedang dibangun, atau gedung yang berada di wilayah mipa. bahkan tempat parkir untuk orang tua wisudawan yang berada didekat FKM pun sebenarnya menyakiti lingkungan. dan tiba saatnya ketika ketika melihat master dari fatal-pembangunan yaitu gedung perpustakaan yang katanya akan menjadi terbesar di asia tenggara, dibangun diatas yang pada mulanya hutan pohon jati, konon memliki motif keirian terhadap perpustkaan ITB (ini baru rumor) dan sekarang sedang di pause karena berhutang milliaran..phiuh... oke pupus sudah harapan saya menikmati perpustakaan tersebut sebelum saya wisuda. sebenarnya saya sudah cukup kagum dan puas denga pembangunan UI seperti stadionnya yang tidak terlali besar tapi rapi cantik dan elegan. atao seperti jembatan, teksas, walaupun saya idak menyukai warnanya yang menyeramkan, namun simple dan banyak orang pasti menyeganinya. asrama dan wisma pun sangat effectif walaupun di tempat yang terpencil, namun sebenarnya indah sekali. perpustakaan ini yang sok gagah dan sangat menjulang...is no excuse OF WASTE!

Untungnya lagi ketika saya melihat salah satu kontestan sayembara untuk perpustakaan ini, saya merasa sangat sedih dan sayang karena desain belau jauh lebih effektif, sederhana dan indah daripada monster raksasa yang dibangun sekarang seolah-olah berasal dari mahluk bawah danau/ memang rupanya seperti batu besar dtengah-tengah pulau yang mengngatkan saya pada situs STONHENGE.

Nah belum lagi ketika saya melihat maket kampus masa depan yang akan memuat semua fakultas termasuk kedokteran dan kedokteran gigi dan bahkan sebuah rumah sakit yang mendukungnya...ALAMAK!!!! STOP!!! sudah jangan sakiti lagi hutan-hutan yang memberikan kalian oksigen di daerah urban berjutaan penduduk ini.

saya tahu rasanya hidup di hutan, ya karena saya pun hidup ditanah yang sempit, namun karena pemilik rumah saya sebelumnya menanam begitu banyak pohon, sehingga rumah saya seperti hutan belantara. dan sering ibu saya menyuruh orang untuk memotoh pohon disekitar rumah saya untuk mendapatkan cahaya matahari yang lebih banyak ataupun mengurangi jumlah serangga yang menjajah rumah kami. begitupun di UI ketika gedung-gedung kampus dibangun, deretan pohon sudah banyak ditebang untuk membuat lebih jelas keberadaan gedung-gedung dan juga agar mendapatkan cahaya matahari yang lebih baik. Namun sayangnya saya melihat semakin banyak pohon ditebang, terutama disekitar Kukusan teknik, sehingga kampung yang berada dibelakangnya cukup visibel untuk dilihat. belum lagi karena permintaan dan populasi yang kian memadat akan semakin banyak lagi yang akan ditebang. walau saya melihat sudah ada usaha seperti penanaman pohon kembali (sudah saya lihat diberberapa area) tapi coba pikir berapa lama  waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh

Kerusakan lingkungan di UI sudah tak terhingga banyaknya, dan walaupun setiap tahun kita berusaha melepaskan hewan seperti burung dan ikan didanau. namun lihat saja disekitar anda yang tinggal di UI atau sering berekreasi disana. danaunya sudah mengalami Eutrofikasii/alga blooming, akibat kebanyakan nutrisi dan CO2 yang kemungkinan besar disebabkan oleh sampah atau bangkai, sehingga danau kita itu semuanya sangat-sangat bau karena proses dekomposisi. dan masih banyak lagi.

sebagai seorang mahasiswa yang akan tinggal disini saya sering membawa permasalahan ini ke permukaan, namun reaksi mereka kebanyakan adalah acuh-tak-acuh seperti banyak reaksi yang bisa diprediksi dari anak-anak urban. yang bereaksi hanya kebanyakan pada saat itu saja, dan saya pun tidak bisa berbuat banyak tentang hal itu. IRONISNYA GERAKAN GREENPEACE  DI KAMPUS ITU BANYAK SEKALI DAN SERING SEKALI, KENAPA HARUS MELAKUKAN CLIMATE CHANGE DIDUNIA (yang biasanya minta-minta uang) YANG DIKAMPUS SENDIRI AJA BELUM BERES?! belum lagi kelompok MAPALA dikampus kita kan cukup aktif, namun menyandang nama MAhasiswa PecintA Alam sebertinya tidak pantas, jika kebanyakan aktivitasnya adalah memanjat batu, rafting atau pergi ke air terjun, mungkin seharusnya mereka dipisah atau berubah saja menjadi (Mahasiswa Petualangan ALAM alias BOLANG). shame on u!

kemungkinan argumen saya dianggap orang masih terlalu dangkal atau belum tau apa-apa, but rest assure ini adalah apa yang dirasakan sekarang dan saya juga berpikiran mengenai masa depan, karena jika kita terus memberi alasan tentang apa yang dihadapan kita tidak mungkin bisa berubah menjadi yang lebih baik. dan sebaiknya kita meluangkan sesuatu di luar diri kita sendiri (pacar dan keluarga itu tidak masuk hitungan) untuk lebih kritis lagi dan mencari solusi permasalahan yang ada. Jika kita terus terlena oleh "kekurangan" (maunya sih bilang kebobrokan tapi biar lebih halus) birokrasi suatu institusi dan kita secara langsung atau tidak langsung menadi penerusnya, kita akan terus mengulang-ulang kesalahan yang sama dan sejarah yang ada. saya tahu tindakan seperti demo masih kurang efektif, karena suara kita belum didengar (ya karena belum jadi orang mau diapain lagi) tapi jangan salahkan mereka karena demo sekarang kebanyakan (maaf) lebih banyak suara dan kurang akal. jadi sebaiknya dijaman sekarang yang serba diplomatis, sebaiknya kita lebih banyak bergerask melalui intelektual. karena hanya dari sana lah suara kita bisa didengar dan dibuktikan (plus karena kita muda kita bisa lebih cepat menyerap ilmu dan beradaptasi dengan dinamika zaman) 

Senin, 30 Mei 2011

NERVOUS BREAKDOWN (BAGI ANAK MUDA YANG PUNYA MASALAH MASA DEPAN MOHON BACA, AGAR KURANG TERSESAT NANTINYA)

WARNING, JIKA TIDAK MENYEGANI BACAAN INI JANGAN DITERUSKAN INI SEPENUHNYA KEINGINAN KALIAN

Intro

Semester ini ketika saya menjalani kuliah di arsitektur interior UI, saya mendapatkan begitu banyak pengalaman yang menarik. saya sedang berada pada fase rebel dan outage, dan saya sering bolos dan mengabaikan tugas karena krisis identitas yang berkepanjangan. Namun rasa kemanusiaan saya untuk mengubah pandangan dan perspektif orang disekitar saya tak terhenti. Saya tidak sanggup menyimpan argumen dan opini saya sendiri, karena saya menganggap ini bisa membantu tujuan saya bagi negara ini yaitu; prosperity-kemakmuran yang menjadi jarak terdekat dari masa depan
kita seharusnya.

Saya yakin banyak dari anda-anda semua pernah mengalami masa-masa bingungisasi yang tinggi sewaktu menjalani pendidikan ataupun saat menjalani kehidupan skalipun. saya melihat banyak sekali teman-teman saya, adik-adik saya etc yang terhambat juga dengan masalah. hanya saja reaksi kita berbeda-beda terhadap konflik ini. mungkin kebanyakan sangat terbuka dan menerima atau go with the flow, saya memiliki pandangan lain untuk menyikapinya. dan dengan cara saya sendiri, saya senang menjabarkannya dalam suatu wacana yang bernuansa argumentatif, penuh asumsi dan sedikit-sedikit politik.


It all began because of GLEE..

semua ini berawal karena saya meminta satu season dari Glee. kalo belum mengetahui tentang cerita Glee, sebenernya itu cerita klise banget tentang underdog (pecundang; orang2 terbawah yang secara pelan-pelan bangkit dan membuktikan kepada orang-orang bahwa dia mampu). dan bukannya saya belum pernah melihat cerita seperti itu, sebenarnya dari kecil saya selalu dicekoki oleh fantasi-fantasi, ide-ide disney yang happily ever after, atau cerita2 kelompok-kelompok orang bawah bisa membuktikan dirinya bisa seperti orang lain

TAPI REALITA TIDAK SEPERTI ITU, realita adalah seperti putri diana yang dibunuh (hipothesa yang kuat, yang sebenarnya sudah pernah diungkapkan, namun orang2 gagal membawa kepermukaan). putri diana tidak berakhir dengan pangeran charles, walaupun dia adalah sosok yang sangat protagonist, akhirnya begitu tragis dan iapun tidak merangkul cinta sejati bahkan mendekati kematiannya.

Itu semua harus disadari apalagi di negara yang menyedihkan seperti negara kita. melihat anak-anak yang menjual koran dan tissue setelah sekolah di fakultas saja mencerminkan realita yang jauh dari ekslusifitas ide kita. merasa pantas bagi saya merasa iri dengan anak-anak glee, walaupun mereka adalah underdog, tapi pemerintahan mereka dikota sekecil itupun mampu menyediakan program art. dan lebih irinya lagi adalah ada guru yang begitu baik seperti Mr. Schuester yang membuat kita bermimpi untuk memiliki orang seperti dia lebih banyak di lingkungan kita.

Itu hanyalah cerita fiksi namun sebenarnya tidak bisa dikatakan jauh dari suatu realita. sebenarnya kita semua mampu seperti itu tapi kita semua memiliki prioritas yang terkadang bisa dikatakan egois. dan masyarakat sosial kita yang semakin acak-acakan membuat setiap keadaan semakin kompleks padahal tujuannya cukup sederhana.ini yang diharapkan=>HAPPY_NESS

Beyourself

ketika saya menonton Glee saya bukan hanya iri dengan fasilitasnya ataupun gurunya. tapi saya juga sangat iri dengan apresiasi kelompok tersebut terhadap seni. dan bukan hanya orang glee saja, tapi sebenarnya orang eropa semua sangat menghargai seni bahkan dikatakan fanatik (ya bisa dijadikan agama seperti kelompok kepercayaan jedai dari star wars atau orang-orang avatar) terhadap seni. disini, waktu saya ingin mengikuti teater saja dilarang oleh orang tua saya karena mereka selalu memfokuskan saya terhadap hal-hal yang akademis saja.

padahal seni itu menjadi modal yang cukup besar untuk mencari income, pendidikan dan pengakuan. dan untungnya jika saya berhenti menghabiskan berkotak-kotak kertas untuk menggambar sketsa baju atau sketsa asal-asalan, mungkin saya tidak akan memiliki keberanian untuk masuk jurusan ini. jadi salut bagi orang-orang meneruskan hobi-hobinya walaupun bagi orang lain itu bodoh, tapi suatu saat pasti semua kerja keras akan terbalas.

tapi kembali lagi ke realita, tak akan seindah impian dan mimpi-mimpi anda. dan mungkin anda sudah memetakan masa depan dan sudah memiliki bayangan yang jelas tentang apa yang akan inginkan, namun jangan kecewa jika nantinya itu semua akan berubah menjadi fantasi yang menjadi satu-satunya "escape" dari stress dan depesi yang disebabkan oleh realitas. Nyatanya mungkin masalah akan datang bertubi-tubi dan cobaan tidak berhenti yang terpenting adalah mengikuti kata hatiku.

Mungkin saya seperti sok tau atau apalah terserah. tapi bagi saya yang terpenting sekarang sebenarnya bukan mengikuti keinginan orang lain. baik orang tua atau guru...HEY KITA SUDAH 12 TAHUN MENGIKUTI PELJARAN DAN TERJEBAK DALAM SISTEM. sekarang adalah tentang kita. bertanggung jawab terhadap diri sendiri adalah hal yang terberat namun mungkin itulah anugerah terbesar.

banyak wacana-wacana yang diberikan oleh orangtua, "bekal-bekal" buat kita nanti. dan bahkan dosen saya pernah mengatakan "yang terpenting adalah jangan sampai mengecewakan diri sendiri". kata-kata mereka memang benar, tapi tidak semua sesuai dengan kata hati kita. jelas karena perbedaan waktu dan pengertian (dan secara diam-diam terkadang saya benci dengan nasehat orang-orang tua, karena LOOK WHERE THEY LED US OR THIS WORLD???!!! DAN TIDAK JARANG SEJARAH TERULANG LAGI!!).

Jadi jika kalian ingin menjadi istimewa (karena sifat manusia itu akan selalu menginginkan kesetaraan tapi mereka juga punya keinginan terpendam untuk dianggap unik dan istimewa). BE URSELF AND REBEL AGAINST THE SYSTEM!! karena sejujurnya kita ini terjebak dalam suatu sistem dan klasifikasi (status sosial, adat, budaya, system pendidikan) yang jelas tidak akan cocok bagi semua orang dan standarisasi dari suatu sistem itu relatif!!! pasti akan berubah. jika kalian ingin dianggap istimewa, dan be who you want to be, atau ga paling ga kalo uda mati kita bakal bangga karena punya pencapaian yang besar. kita harus membuat parameter sendiri di dalam masyarakat. jadi lah seperti steve jobs, plato atau hillary clinton. dan bukan pemenang olimpiade yang...oke mereka uda menang trus apa??? kuliah diluar negeri trus tinggal nebeng disana Lkarena negara sendiri belum beres?? (okay bad example tapi AYO!!)

masyarakat kita terlalu susah melawan batas standar dan syste sehingga kita selalu secara konstan dan jalan ditempat malah makin parah, akibatnya banyak dari kita semua tidak terfasilitasi masa depannya. dan orang-orang yang gagal mentalitas dasarnya sudah jatuh dan terus akan jatuh sedangkan orang yang diatas akan tetap bertahan diatas dan memprioritaskan dirinya sendiri. makanya pejabat-pejabat kita mau-mau aja dipaksa korupsi mengikuti "standarisasi sistem" disana karena mereka takut terjatuh dan terguling. akibatnya "sistem" korupsi dinegara kita semakin kuat dan  kembali semua menjadi suatu lingkaran setan.

ENDING REBEL-SITE

okay, mungkin tidak semua orang bermimpi menjadi leonardo davinci ataupun suka se-rebel cut nyak dien. tapi dijaman semua kekuasaan tersembunyi dalam diplomasi dan kelicikan,  penjajahan itu hampir tidak mencolok karena politik dan industrialisme dan semuanya semakin menjadi tidak jelas apa sebenarnya yang kita inginkan atau ingin kita capai (dan tulisan saya juga makin tidak jelas) terakhir-terakhir tanpa kita sadari adalah ada masalah SARA, kemunculan-kemunculan paham dan ideologi yang baru (karena melawan sistem) partai makin banyak lah, atau apalah. karena kita tidak pernah jujur kepada diri sendiri dari awal apa yang kita inginkan, siapa diri kita sebenarnya dan kita juga sulit menerima apa yang di-inginkan oleh orang lain.

jadi selama ini, saya terus bergelut dengan diri sendiri dengan waktu yang sangat sangat sangat lama( walaupun itu sebenarnya tidak sehat, jangan pernah anda melakukan hal itu!!!!) untuk mencari suatu definisis atau penjelasan mengenai diri saya. dan ternyata saya menemukan......

SAYA ADALAH ANAK INDIGO

saya adalah mahluk luar angkasa yang merasuki badan manusia untuk mengubah peradaban manusia...muahahaha
walaupun saya sebenarnya sangat membenci "the HOST" dan buku-buku stephanie meyer terlalu dan sangat-sangat terlalu ringan dan feminisme (tingkat rendah) bagi saya, yang dari umur 8 tahun sudah membaca buku tentang perpindahan dimensi, metafisika dan tata surya dan bahkan waktu SMA teman saya sekelas berdebat dengan saya mengenai eksistensi matahari sebagai bintang dan mereka tidak ada yang percaya dengan saya dan akhirnya SAYA MEMANG BENAR!!(huh sombong banget nih orang)

saya memang menganggap diri saya berbeda unik dan istimewa dan anda-anda juga seharusnya begitu. karena merasa berbeda dan istimewa tentang diri anda adalah kunci kesuksesan anda untuk membuat perubahan menjadi dunia yang lebih baik....yah paling ga berubah tapi jangan sampe kayak jigsaw ya...kan dia pinter-cerdas, maksudnya baik tapi caranya bunuh-bunuh orang atau melakukan collateral damage yang banyak.

happy living