Kangen masa kecilku, dimana penggaris warna-warni bisa dijilat seperti permen.
Kangen masa kecilku, dimana bisa tertawa lepas tanpa orang menilai
Kangen masa kecilku, dimana bebas bergerak tanpa takut terjatuh
Kangen masa kecilku, dimana orang-orang tak banyak menuntut
Kangen masa kecilku, dimana mimpi masih ada
Sirna
Membelok bersama waktu
Tak bisa dibeku
Kangen masa kecilku, seandainya terbangun pada saat itu
Tidak ada sayang, tidak ada yang terbangun sebelum waktu lalu
Minggu, 20 Februari 2011
Rabu, 16 Februari 2011
ROBOTS : A POEM FOR VALENTINES DAY
by pLuM on Monday, February 14, 2011 at 10:15pm
Seeing everbody in pair
Leaving me in despair
I've got nothing to give and to share
It's not the view that bother
It's not those smiles that give such somber
Even envynous does not give such grief
But my even ratio nor ideals willingly gives me releave
Oh what a paradox,
What could unchainned these locks?
Will the smallest particles of emotion
could return me to my station?
Doubts just doubts
Valentine's DAy : Wacana dari seorang Single seumur hidupnya
Perkenalan dulu ya, cos this was my first blog ever and i'm sooo excited!
Panggil aja guwe plum..nah mungkin dalam tulisan ini ga akan serenyah putnyanya raditya dika atau seinformatif orang lain, tapi guwe janji kalian ga akan membuang waktu untuk membacanya seperti banyaknya waktu yang aku buang untuk menulisnya hehehe...disini guwe bakal banyakan pake bahasa formal, biar sodara kita dari malaysia atau singapore bisa sedikit mengerti,...nah make kata guwe yang artinya aku karena sekarang guwe emang deket2 jakarta, jadi aneh kalo make kata aku.
nah gini ya, pas guwe nulis blog ini tanggal 16 februari 2011. uda pada tahu kan valentine's day. guwe yakin semua agak-agak familiar karena mungkin ada yang udah ngedate, dapat pacar baru dilamar mungkin? atau malah putus, jad benci deh hari itu. yup valentine's day emang meluangkan berbagai macam emosi beda dari hari biasanya. kalo gue sih karena ga pernah punya pacar samasekali sampe saat ini, mencoba mengesampingkan cerita cinta yang "itu" dulu untuk hari itu. Tapi karena guwe dulu pas sekolah dibali, orang-orang memang menyambut hari itu bukan hanya untuk pacar tapi teman guru dan tentunya buat keluarga. Bahkan waktu guwe sekolah diamerik pas SD, guru-guru "maksa" kita buat ngasih kartu ketemen-temen dan guru-guru.
Jadi pandangan saya tentang Valentine, dan emang Valentine itu sesungguhnya tentang hari kasih sayang kepada semua orang. Tapi pas guwe di Depok, ga banyak orang yang "menyambut" hari raya valentine. Bahkan yang mengejutkannya, toko-toko pun tak terlalu agresif mengambil tindakan. bayangkan saja pas guwe ke gramed depok hanya ada satu bagian berupa meja kecil yang menyediakan cokelat valentine. di Hypermart detos aja, cuman setengah rak buat boneka pink. Padahal kalo dikota tempat tinggalku di Singaraja, dtoserba kecil saja bisa hampir seperempat bagian berisi "perangkat" valentine! Jujur saja aku agak kesal karena cokelat disingaraja bisa naik sampai 50% kalo hari valentine, tapi kenapa itu tidak dimanfaatkan disini?
Mungkin orang menganggap karena ini merupakan hari raya orang luar, khususnya barat yang selalu menjajah kita, tapi hey! apa bedanya sama ngerayain IMLEK yang notabene kita sampe tanggal merahin padahal itu jelas-jelas bukan hari raya keagamaan (walaupun kong hu chu sudah diakui tapi tidak bermaksud rasis dan kasar, u still dont belong here dan jelas-jelas orang cina melakukan penjajahan yang explisit dan implisit yang drastis terhadap negara kita) yang jauh lebih dirayakan.
Di media terdapat banyak berita yang EMANG sih menyatakan bahwa mereka ga setuju oleh valentine, khususnya bagi berberapa lembaga muslim yang melarangnya diberberapa wilayah karena tidak baik bagi moral bangsa. banyak yang berkilah dan menghubungkannya kepada meningkatnya free sex atau itu adalah hari raya umat lain (petunjuk: valentine dari kata seorang Santo). namun saya hanya bisa berkata WHOI BANGUN!
Remaja sekarang uda agaknya wajar melakukan sex pranikah (bukannya guwe mendukung....tidak sama sekali) karena jaman globalisasi, bukan karena valentine. Anak-anak jaman sekarang lebih gampang ON, karena akses gampang tinggal klik (guwe juga termasuk hehehe), dan penduduk yang membludek membuat orang gampang mempengaruhi dan dipengaruhi (flu babi aja cepat menyebar bahkan dikalangan yang bukan makan babi karena banyaknya orang). sekarang kalo bicara moral dan ngatur-ngatur orang itu susah mah, biarin aja dulu dia merasakan pengalaman itu baru mungkin bisa berubah. jangan melarang orang biar ga merayakan...itu pelanggaran HAM namanya.
Trus yang kedua, kita harus menanggap segala sesuatu dengan cara universal. kita merayakan hari valentine bukan karena itu milik agama lain, tapi karena milik semua orang. Alasannya...emang ada hari kasih sayang lain di negara kita atau negara lainnya. ga ada kan? (mungkin diberberapa negara lain ada) tapi konsepnya valentine emang enyebar cinta kasih kepada semua orang. dan saya rasa kalo tujuannya memang baik dan positif kepada semua orang tidak ada alasan untuk melarangnya atau mengintimidasi orang lain untuk tidak merayakannya.
Kemarin guwe ngliat lomba untuk menolak valentine, panitianya ibu-ibu karena dapet sponsor dari orang kaya, tapi guwe rasa siapapun yang mau sponsorin lomba kayak gitu-gitu, benci valentine bukan karena alasan diatas, mungkin karena diputusin sama pacarnya pas hari valentine atau ga dapet pacar sampe sekarang jadi uang ngedatenya bingung mau diapain. kayak guwe tuh kemaren pas valentine karena jauh dari keluarga n temen-temen pada sibuk bikin acara sendiri, terpaksa ngerayainnya buat beli JCOOL kecil seharga 15 ribu yang dibayar sendiri. Hiks2 tapi aku ga terlalu sedih karena:
Valentine's day, it's okay if u dont share it with a guy
there's friends and family that's what's matters to us to love in this special day
And I will keep on sharing, the love and spirit for u
And if the time has come, i'll find a person of my heart
Someday on a Valentine's day (song by pLuM)
share the love everyone!
NB: para pembaca, maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung, tapi emang di blog-blog saya kedepan, saya akan membawakan hal-hal yang sensitif ke permukaan, karena jujur media ini merupakan satu-satunya jalan dimana kita benar-benar bebas mengeluarkan ekspresi kita. namun saya akan tetap menjaga kata-kata saya dan menerima segala komen dan kritikan yang diplomatis. terimakasih atas perhatiannya C U
Panggil aja guwe plum..nah mungkin dalam tulisan ini ga akan serenyah putnyanya raditya dika atau seinformatif orang lain, tapi guwe janji kalian ga akan membuang waktu untuk membacanya seperti banyaknya waktu yang aku buang untuk menulisnya hehehe...disini guwe bakal banyakan pake bahasa formal, biar sodara kita dari malaysia atau singapore bisa sedikit mengerti,...nah make kata guwe yang artinya aku karena sekarang guwe emang deket2 jakarta, jadi aneh kalo make kata aku.
nah gini ya, pas guwe nulis blog ini tanggal 16 februari 2011. uda pada tahu kan valentine's day. guwe yakin semua agak-agak familiar karena mungkin ada yang udah ngedate, dapat pacar baru dilamar mungkin? atau malah putus, jad benci deh hari itu. yup valentine's day emang meluangkan berbagai macam emosi beda dari hari biasanya. kalo gue sih karena ga pernah punya pacar samasekali sampe saat ini, mencoba mengesampingkan cerita cinta yang "itu" dulu untuk hari itu. Tapi karena guwe dulu pas sekolah dibali, orang-orang memang menyambut hari itu bukan hanya untuk pacar tapi teman guru dan tentunya buat keluarga. Bahkan waktu guwe sekolah diamerik pas SD, guru-guru "maksa" kita buat ngasih kartu ketemen-temen dan guru-guru.
Jadi pandangan saya tentang Valentine, dan emang Valentine itu sesungguhnya tentang hari kasih sayang kepada semua orang. Tapi pas guwe di Depok, ga banyak orang yang "menyambut" hari raya valentine. Bahkan yang mengejutkannya, toko-toko pun tak terlalu agresif mengambil tindakan. bayangkan saja pas guwe ke gramed depok hanya ada satu bagian berupa meja kecil yang menyediakan cokelat valentine. di Hypermart detos aja, cuman setengah rak buat boneka pink. Padahal kalo dikota tempat tinggalku di Singaraja, dtoserba kecil saja bisa hampir seperempat bagian berisi "perangkat" valentine! Jujur saja aku agak kesal karena cokelat disingaraja bisa naik sampai 50% kalo hari valentine, tapi kenapa itu tidak dimanfaatkan disini?
Mungkin orang menganggap karena ini merupakan hari raya orang luar, khususnya barat yang selalu menjajah kita, tapi hey! apa bedanya sama ngerayain IMLEK yang notabene kita sampe tanggal merahin padahal itu jelas-jelas bukan hari raya keagamaan (walaupun kong hu chu sudah diakui tapi tidak bermaksud rasis dan kasar, u still dont belong here dan jelas-jelas orang cina melakukan penjajahan yang explisit dan implisit yang drastis terhadap negara kita) yang jauh lebih dirayakan.
Di media terdapat banyak berita yang EMANG sih menyatakan bahwa mereka ga setuju oleh valentine, khususnya bagi berberapa lembaga muslim yang melarangnya diberberapa wilayah karena tidak baik bagi moral bangsa. banyak yang berkilah dan menghubungkannya kepada meningkatnya free sex atau itu adalah hari raya umat lain (petunjuk: valentine dari kata seorang Santo). namun saya hanya bisa berkata WHOI BANGUN!
Remaja sekarang uda agaknya wajar melakukan sex pranikah (bukannya guwe mendukung....tidak sama sekali) karena jaman globalisasi, bukan karena valentine. Anak-anak jaman sekarang lebih gampang ON, karena akses gampang tinggal klik (guwe juga termasuk hehehe), dan penduduk yang membludek membuat orang gampang mempengaruhi dan dipengaruhi (flu babi aja cepat menyebar bahkan dikalangan yang bukan makan babi karena banyaknya orang). sekarang kalo bicara moral dan ngatur-ngatur orang itu susah mah, biarin aja dulu dia merasakan pengalaman itu baru mungkin bisa berubah. jangan melarang orang biar ga merayakan...itu pelanggaran HAM namanya.
Trus yang kedua, kita harus menanggap segala sesuatu dengan cara universal. kita merayakan hari valentine bukan karena itu milik agama lain, tapi karena milik semua orang. Alasannya...emang ada hari kasih sayang lain di negara kita atau negara lainnya. ga ada kan? (mungkin diberberapa negara lain ada) tapi konsepnya valentine emang enyebar cinta kasih kepada semua orang. dan saya rasa kalo tujuannya memang baik dan positif kepada semua orang tidak ada alasan untuk melarangnya atau mengintimidasi orang lain untuk tidak merayakannya.
Kemarin guwe ngliat lomba untuk menolak valentine, panitianya ibu-ibu karena dapet sponsor dari orang kaya, tapi guwe rasa siapapun yang mau sponsorin lomba kayak gitu-gitu, benci valentine bukan karena alasan diatas, mungkin karena diputusin sama pacarnya pas hari valentine atau ga dapet pacar sampe sekarang jadi uang ngedatenya bingung mau diapain. kayak guwe tuh kemaren pas valentine karena jauh dari keluarga n temen-temen pada sibuk bikin acara sendiri, terpaksa ngerayainnya buat beli JCOOL kecil seharga 15 ribu yang dibayar sendiri. Hiks2 tapi aku ga terlalu sedih karena:
Valentine's day, it's okay if u dont share it with a guy
there's friends and family that's what's matters to us to love in this special day
And I will keep on sharing, the love and spirit for u
And if the time has come, i'll find a person of my heart
Someday on a Valentine's day (song by pLuM)
share the love everyone!
NB: para pembaca, maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung, tapi emang di blog-blog saya kedepan, saya akan membawakan hal-hal yang sensitif ke permukaan, karena jujur media ini merupakan satu-satunya jalan dimana kita benar-benar bebas mengeluarkan ekspresi kita. namun saya akan tetap menjaga kata-kata saya dan menerima segala komen dan kritikan yang diplomatis. terimakasih atas perhatiannya C U
Langganan:
Postingan (Atom)